Dollar Australia melonjak tinggi dalam dua minggu setelah Kepala Federal Reserve Ben S. Bernake memberi tanda tidak akan ada pengurangan stimulus ekonomi yang telah menolong harga aset amerika di seluruh dunia.
Dollar Australia meningkat tiga kali dalam waktu 4 hari, bergerak datar dalam tiga minggu dan surat obligasi pemerintah mengalami kejatuhan.Jumlah tingkat pekerja pada Ekonomi Australia secara tidak diperkirakan, meningkat di bulan Juni sedangkan tingkat pengangguran meningkat hampir dalam kurun waktu 4 tahun. dollar selandia baru sempat menyentuh tinggi dalam 3 minggu.
Bernanke mulai pesimistis terhadap dollar AS yang terlihat begitu signifikan. Hal ini tentu saja, membuat Dollar Australia mencapai keseimbangan Di saat The Fed mulai menekan pembelian stimulus obligasi.
John Horner, Ahli Strategis mata uang yang bekerja di Deutsche Bank AG Sydney mengatakan bahwa Aussie akan terus tajam dalam pembelian obligasi.
Dollar Australia meningkat 1,2 sen di kisaran 92.79 terhadap Dollar AS pukul 2.15 waktu Sydney kemarin, sesudah awal’nya sempat menyentuh di kisaran 92.99, tertinggi sejak 27 Juni. Kurs pada titik simultan obligasi ini sempat jatuh sebanyak 10 poin atau sekitar 0,10 persen per poin’nya atau sekitar 3,74 persen, terendah sejak 2 Juli dalam kurun waktu 10 tahun.
Kebijakan akomodatif moneter Ekonomi Amerika di masa mendatang akan dapat diketahui sebelum’nya. Ini sesuai dengan pidato Bernanke di Cambridge, Massachusetts kemarin.
Fed melakukan pembelian sebesar 85 juta dollar AS untuk pinjaman surat gadai dan uang setiap bulan. Pembelian ini cenderung akan menurunkan nilai kurs mata uang dollar AS.