Dollar AS mengalami kemajuan dalam dua minggu terhadap Euro disaat mata uang tersebut sempat meningkat sekitar 3 persen untuk pertama kali sejak 2011, sebelum perkiraan data menunjukkan data pekerja AS meningkat lebih cepat.
Pada perdagangan hari ini, Dollar AS sedikit mengalami perubahan pada kisaran $ 1.3131 per euro, setelah sempat meningkat 0,7 persen minggu ini.
Melemahnya dollar dikarenakan pembuat kebijakan Federel Reserve akan memulai pembelian Treasuries and Mortgage sebesar 85 Juta Dollar AS. Hal ini tentu saja akan membuat dollar AS kembali turun disaat Data Pekerja AS menunjukkan Data Non Farm Payroll meningkat sekitar 180,000 di bulan Agustus, yang sebelumnya terjadi peningkatan sekitar 162,000 di bulan Juli.
Di satu sisi, Menguatnya Euro terhadap Dollar AS dipengaruhi adanya Pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi yang akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga rendah pada kisaran 5 persen.