Dollar AS Naik Jelang Pertemuan The Fed, Yen & Aussie Turun

Dolar AS menguat terhadap mata uang besar lainnya pada hari ini yang bergerak dalam satu bulan terhadap yen Jepang, karena The Fed siap untuk memulai pertemuan kebijakan moneter dalam dua hari.

Indeks dolar yang mengukur pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik menjadi 81,711, naik dari 81,663 di akhir perdagangan Senin di Amerika Utara. Euro membeli $1,3260, sedikit berubah dari $1,3263, sementara pound Inggris turun $ 1,5339 dari $ 1,5349. Aussie berbalik lebih rendah, turun 91,02 sen AS kehilangan satu sen penuh dari tingkat akhir dari 92 sen. Mata uang Jepang diperdagangkan pada ¥98,03, dibandingkan naik sederhana dari ¥ 97,84 di akhir hari Senin, ketika Dollar AS diperdagangkan pada level terendah terhadap Yen sejak 26 Juni.

Jatuhnya pasar hari ini disebabkan oleh pidato RBA Glenn Stevens yang menyatakan laju inflasi tidak akan menghalangi pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Indeks dolar ICE hilang lebih dari 3% sejak mencapai angka tertinggi pada 9 Juni. Turunnya Aussie disebabkan adanya pernyataan dari The Fed yang akan mengurangi pembelian obligasi. Ben Bernanke menyatakan suku bunga akan tetap rendah untuk periode mendatang.

Stimulus moneter dilihat sebagai beban terhadap nilai dolar. The Fed dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada hari Rabu dn investor akan mencari tanda tentang stimulus Bank Sentral. Pada hari Selasa, laporan harga rumah AS dan kepercayaan konsumen akan dirilis.

Selama akhir pekan, Perdana Menteri Jepang menunjukkan bisa menurunkan rencana kenaikan pajak penjualan. Sementara itu, Pemerintah Jepang merilis laporan yang menunjukkan produksi industri turun pada bulan Juni dan belanja konsumen yang mengharapkan penurunan. Laporan yang dirilis pada hari Senin menunjukkan bahwa penjualan ritel Jepang naik dari perkiraan 1,6% pada bulan Juni dari periode tahun sebelumnya.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyatakan harus bisa meyakinkan investor bahwa reformasi fiskal yang tepat akan berlangsung untuk mengurangi $ 5 Milyar utang negara, sementara pada saat yang sama ia harus mengejar kebijakan ekspansionis agresif untuk terus mendorong ekonomi . konflik ini menyebabkan penghematan terhadap Dollar AS dan Aussie.