Federal Reserve mengatakan bahwa mereka akan pertahankan pembelian obligasi yang sebesar 85 milyar/bulan dan inflasi rendah yang masih berlangsung dapat menghambat ekspansi ekonomi.
Komite mengakui bahwa inflasi yang masih dibawah target 2% dapat menimbulkan resiko terhadap kinerja ekonomi, namun mereka akan antisipasinya jika inflasi akan kembali bergerak menuju target dalam jangka menengah,” kata Federal Open Market Committee pada hari ini dalam kesimpulan pertemuan dua hari di Washington.
Ketua Fed Ben Bernanke dan rekan-rekannya berdebat kapan peningkatan sektor kerja akan cukup menjadi jaminan untuk pengurangan pembelian obligasi yang telah membengkakkan neraca Fed pada rekornya yang sebesar $3.57 triliun. Beberapa pembuat kebijakan mengatakan bahwa pembelian obligasi bertujuan untuk memicu pertumbuhan dan mengurangi tingkat pengangguran di level 7.6%, dan mencipatakan resiko untuk bubble-nya nilai aset.
Harga yang naik namun masih dibawah target bank sentral 2% untuk lebih dari setahun ini. Bernanke mengatakan kepada anggota parlemen pada tanggal 17 Juli bahwa inflasi yang rendah akan menimbulkan resiko pada ekonomi, dan pembuat kebijakan “akan bertindak jika diperlukan” untuk memastikan inflasi naik mencapai target mereka.
Bank sentral mengatakan bahwa pembelian obligasi masih akan terbagi antara $45 milyar perbulan untuk Treasury dan & $40 milyar untuk obligasi hipotek. The Fed juga akan terus menginventasikan kembali sekuritas pada saat jatuh tempo.
The Fed mengulangi janjinya yang telah digunakan sejak September lalu bahwa mereka akan terus membeli obligasi sampai outlook pasar kerja AS membaik secara substansial.