Euro mengalami kejatuhan karena pernyataan beberapa pejabat ECB yang mengisyaratkan belum waktunya untuk mengubah kebijakan longgar.
Presiden Mario Draghi, dan anggota dewan Yves Mersch dan Christian Noyer, berkata hal senada menegaskan ECB (Euro Central Bank) tidak sedang bersiap mengurangi stimulusnya. Draghi mengatakan ekonomi zona euro masih membutuhkan kebijakan akomodatif. Dengan inflasi yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi, menurutnya, penting untuk tetap menjalankan kebijakan longgar.
Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan euro hari ini antara lain, data ketenagakerjaan Jerman, jumlah uang beredar dan sentimen konsumen zona euro. Di Asia, Euro diperdagangkan di $1,3030, setelah kemarin jatuh ke low di $1,2981, terendah dalam empat minggu terakhir. Euro berhasil bertahan di atas level $1,3000, namun total kejatuhan sejak 19 Juni menjadi 3%. Penting bagi euro untuk bisa bertahan di level psikologis itu, bila gagal, akan terjadi bearish extension, dengan target terdekat $1,2970-1,2940. Potensi bullish semakin terlihat bila mampu ditutup di atas $1,3100.
Dollar tetap menguat atas rivalnya meski data PDB AS direvisi turun, menjadi alasan the Fed tidak akan mengurangi stimulusnya dalam waktu dekat. PDB AS selama kuartal pertama di revisi menjadi 1,8% dari 2,5%. Data As nanti malam antara lain initial jobless claims, PCE, personal spending dan income, serta pending home sales.