Pertumbuhan ekspor Jepang melambat pada bulan Juni karena efek dari penguatan Yen yang mengarah kepada kinerja yang kurang di bulan Mei lalu.
Pada bulan Juni ekspor naik 7,4 % bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan pada bulan Mei melambat 10,1%. Dow Jones memperkirakan hasil yang ditandai dengan kenaikan yang berturut-turut pada sektor impor dan mengakibatkan penyempitan defisit perdagangan untuk ¥ 180.8 Milyar dan turun dari bulan Mei ¥ 993.9 Milyar, meski di atas perkiraan konsensus untuk defisit ¥ 155.7.
Untuk Impor naik 11,8% pada tingkat tahunan setelah naik 10% pad bulan Mei. Untuk nilai ekspor ke Cina naik 4,8% setelah kenaikan 8,3% di bulan Mei, sementara impor ke AS tumbuh 14,6% dari 16,3% mengurangi kenaikan pada bulan sebelumnya. Untuk pengiriman ke Uni Eropa berayun yang sebelumnya jatuh 4,9% lalu naik menjadi 8,6%. Perlambatan ini jelas melambat di buman Juni bila dibandingkan di bulan Mei.
Yen Jepang bergelombang naik di bulan Juni, dengan dolar berhasil menduduki di atas ¥100 kemudian jatuh ke ¥ 93 pada pertengahan bulan Juni, hal ini dilakukan hanya untuk mendekati ¥100. Pada bulan Mei, dengan perbandingan dolar menghabiskan sebagian besar di atas ¥100 dan menetapkan nilai tertinggi di atas ¥ 103 sampai akhir bulan. Yen menguat setelah data di tampilkan, di saat dolar turun ke ¥ 99,49 sebelum dirilisnya data.