Sekilas Valas: Perdagangan USD Pada Pijakan Yang Lebih Lemah Setelah Laporan PDB AS Kuartal I – BTMU

Lee Hardman, analis valas di Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ mencatat bahwa dolar AS telah terus melemah lebih rendah semalam setelah laporan PDB AS yang lebih lemah dari yang diharapkan pada hari Jumat, di mana USD/JPY menyentuh rendah intraday 97,35.

Ia mencatat bahwa laporan tersebut mengungkapkan bahwa ekonomi AS rebound lebih sederhana dari yang diharapkan sebesar 2,5% di kuartal I setelah memluas hanya sebesar 0,4% di kuartal IV 2012. Dia melihat bahwa pengendali utama dari kenaikan dalam pertumbuhan pada kuartal I adalah konsumsi dan persediaan yang menambahkan 2,24 dan 1,03 poin persentase pada pertumbuhan masing-masing. Namun sekali lagi ia mencatat bahwa konsumsi pemerintah menjadi rintangan dalam pertumbuhan di kuartal I mengurangi -0,8 poin persentase dari pertumbuhan. Secara keseluruhan laporan itu konsisten dengan perkembangan ekonomi AS pada laju secara tahunan sekitar 2,0%. Lebih lanjut, ia mencatat bahwa penjualan akhir untuk pembelian domestik (tidak termasuk komponen persediaan mudah menguap dan ekspor bersih) semakin cepat sederhana menjadi 1,9% di kuartal I.

Dengan ekonomi AS sudah melambat menjelang akhir kuartal I laju pertumbuhan diperkirakan akan melemah lagi dalam kuartal II terbebani oleh pengetatan fiskal lebih lanjut dari penghematan. Dia menulis, “Kami tidak mengharapkan perubahan material terhadap prospek Fed untuk perekonomian AS pada pertemuan minggu ini. Namun, pasar akan mengamati dengan seksama rilis dari laporan gaji bulan April mengingat perlambatan tajam dalam pertumbuhan lapangan kerja pada bulan Maret. Bukti bahwa perlambatan pertumbuhan lapangan kerja adalah lebih dari temporer kemungkinan akan berbobot lebih berat pada dolar AS ke depan.” Di Jepang hari ini adalah hari libur pasar dan pada hari Jumat untuk minggu Keemasan memastikan bahwa kondisi pasar kemungkinan akan membuktikan kurang likuid daripada biasanya yang berpotensi memperburuk aksi harga USD/JPY menjelang dan setelah rilis laporan kerja AS.