Tertekan Data Ekonomi, Harga Emas Kembali Turun

Perdagangan emas di sesi Amerika Serikat hari ini, diawali dengan kenaikan harga emas namun kemudian diikuti dengan aksi jual lanjutan, menyusul data ekonomi AS yang positif sehingga meningkatkan ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS akan mulai memperlunak kebijakan ekonomi moneternya yang bertolak pada upaya merangsang perekonomian, sehingga membuat Dolar AS menguat atas mata uang lainnya dan menjatuhkan Obligasi pemerintah.

Harga emas berakhir turun untuk pengiriman bulan Agustus sebesar $ 2, atau 0.1%, ke $1,275.10 per ons. Harga emas sempat naik ke $1,289 per ons namun kembali tertekan setelah data ekonomi AS membuat Dolar AS menguat kembali.

Paska pernyataan Gubernur Bank Sentral AS pada minggu lalu, mesti diakui bahwa saat ini sulit bagi Emas untuk tetap mempertahankan harganya di level premium. Dalam pidatonya, Bernanke menyatakan siap sedia memperlunak arus moneter yang masuk dalam perekonomian AS setidaknya akhir tahun ini. Akibat pernyataan ini, yield Obligasi AS naik sehingga meluruhkan daya tarik emas dan membuat Dolar AS menguat kembali.

Data ekonomi AS menunjukkan penjualan stok hunian mengalami kenaikan yang cepat dalam lima tahun terkini sehingga membuat Emas melemah. Disisi lain juga terjadi kenaikan kepercayaan konsumen untuk bulan Juni, dimana indek kepercayaan konsumen mengalami kenaikan.

Kondisi ini juga memicu kenaikan yield Obligasi AS dan meningkatkan ketidak pastian akan perekonomian AS sehingga memicu aksi jual secara besar-besaran dalam beberapa hari ini. dengan demikian harga emas masih akan sulit untuk stabil dengan ketiadaannya sentiment yang cukup.