Yen sempat memimpin selama seminggu ini dan sempat mengalami penurunan terhadap mata uang utama sebelum adanya pemilihan. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memberikan mandat untuk melanjutkan kebijakan yang telah mendorong mata uang ini sebesar 14 % tahun ini.
Kemenangan Voting pada tanggal 12 Juli memberikan kontrol koalisi abe pada sebuah pintu parlemen, ia akan membuktikan kemampuan’nya dalam rencana pemrogaman moneter yang tenang, stimulus fiskal dan regulasi ulang yang dikenal sebagai Abenomics. Saat ini, US Dollar sempat naik dalam dua hari terhadap Euro di karenakan adanya data Amerika Serikat minggu depan yang memberikan tanda – tanda peningkatan dalam pasar saham, di saat Federal Reserve mulai memperlambat program pembelian obligasi.
Tiga peningkatan tajam pada Abenomic telah memberikan jelas keuntungan dalam popularitasdan merupakan salah satu kondisis kontribusi moneter untuk membuat lebih lemah Yen.”kata Greg Gibbs, Strategis Senior Mata Uang Royal Bank Of Skotlandia Group Plc di Singapura. ia menambahkan permasalahan positif untuk Abe akan mendorong nya untuk menekan pembelian awal obligasi yang kontras dengan Ekonomi Amerika yang kuat dan tolak ukur mengenai kebijakan quantitative.
Yen jatuh 0,4 % di kisaran 100.81 per dollar pada pukul 9.24 waktu tokyo, peningkatan yang datar selama seminggu di kisaran 1,6 %. kurs tersebut sempat melemah 0,3 % di kisaran 132.06 per euro, sesudah sempat menyentuh di kisaran 132.10, merupakan terlemah sejak 28 Mei. Kurs ini sempat mengalami penurunan sekitar 1,8 % sejak 12 juli. US Dollar sedikit mengalami perubahan di kisaran $ 1.3103 per euro setelah mengalami kenaikan 0,4 % dalam dua hari terakhir.
Data mingguan jepang hari ini menunjukkan bahwa investor akan melakukan pembelian obligasi asing sekitar 1,11 triliun Yen ($ 11 Juta) yang akan berakhir tanggal 12 Juli. Pembelian besar ini sekaligus untuk menjaga harag obligasi lokal lebih rendah.