Simple Trading Dengan Memanfaatkan Level Support & Resistance (part 1)
Tahukah anda? bahwa level support dan resistance adalah level dimana Anda bisa menentukan titik tertinggi ataupun terendah dari pergerakan harga pasar. Dengan demikian Anda mempunyai gambaran yang jelas mengenai kapan dan dimana kondisi market mulai berfluktuasi dan seberapa jauh pergerakan itu akan terjadi.
Dengan memanfaatkan level support dan resistance simplenya Anda bisa dengan mudah mengetahui sampai dimanakah trend (price movement) berlangsung, baik ketika harga bergerak naik dan kemudian berbalik arah ataupun sebaliknya ketika harga turun hingga kemudian bergerak naik.
Nah agar lebih jelas, pada tulisan kali ini saya akan membahas bagaimana dan seperti apa itu analisa trading menggunakan level support resistance, serta bagaimana cara menentukannya.
Mengenal apa itu level support dan resistance
Apa itu support & Resistance?
Anda pasti pernah mengalami dimana harga sering kali berbalik arah secara extreme bukan?
Misal, ketika OP dengan mengambil posisi buy EURUSD di harga 1.3450 Anda berkeyakinan harga akan terus bergerak naik, namun malang pergerakan harga malah mendadak turun hingga menyentuh stop loss Anda di angka 1.3410. Ataupun sebaliknya ketika Anda mengambil transaksi dengan posisi sell Anda malah mendapati harga bergerak naik.
Ya support resistance adalah batas tertinggi atau terendah dari pergerakan harga, dimana dalam range tersebut harga tertahan, tidak akan bisa tertembus dan bergerak lebih jauh lagi dalam trend yang sama.
“Support adalah batas terendah dari pergerakan harga sementara resistance adalah batas tertinggi dari pergerakan harga.”
Faktor yang berkaitan dengan level support dan resistance
Level support & resistance erat kaitannya dengan hukum suplay and demand, dimana akan terciptanya suatu kondisi titik jenuh pasar yang membuat trend perlahan berbalik dan mencari pergerakan baru atau malah akan terus berlanjut.
Harga berbalik dan mencari trend baru
Saat pergerakan harga mendekati garis support, pasar akan bereaksi secara psikologis menganggap harga sudah terlalu rendah dan berada pada titik jenuh (over sold). Dan karena pergerakan harga yang sudah terlalu rendah akan menimbulkan minat pasar untuk melakukan aksi beli. Tekanan aksi beli yang jauh lebih tinggi dibanding aksi jual akan menyebabkan pergerakan harga beranjak naik dan membentuk trend baru.
Sementara pada saat pergerakan harga mendekati garis resistance, pasar akan menganggap harga sudah terlalu tinggi dan berada pada titik jenuh (overbought). Karena terciptanya pergerakan harga yang bergerak sudah terlalu tinggi maka akan timbul minat pasar untuk segera melakukan aksi jual. Dengan tekanan aksi jual yang jauh lebih banyak ketimbang aksi beli maka pembalikan trendpun segera terjadi pada level resistance tersebut.
Harga terus menembus level support dan resistance (breakout)
Meski demikan sebaiknya Anda tidak lupa, adakalanya dimana pergerakan harga bergerak menembus level – level support dan resistance. Apabila pergerakan harga terus bergerak menembus level support & resistance ini, maka bisa di sebabkan oleh dua faktor, yaitu:
- Percobaan harga untuk menembus level support jauh lebih banyak ketimbang percobaan dimana harga menembus garis resistance atau sebaliknya.
- Berkaitan dengan faktor suplay & demand, dimana pada tertembusnya level support diakibatkan oleh jumlah aksi jual yang masih lebih banyak dibanding aksi beli atau pada kondisi tertembusnya garis resistance dimana jumlah aksi beli masih mendominasi pasar ketimbang aksi jual.
Jangan heran jika seandainya Anda meilihat mengapa ada pergerakan harga yang berungkali menembus garis resistance atupun garis support, hal tersebut akan berkemungkinan terus terjadi selama jumlah transaksi yang berlawanan saling terus menekan satu sama lain.
Simpel Trading dengan Memanfaatkan level Support dan Resistance
Support dan resistance merupakan gambaran perkiraan dimana daya ungkit terhadap pergerakan harga telah mencapai titik jenuhnya. Baik ketika aksi beli yang berlebihan yang menyebabkan pasar dalam kondisi overbought ataupun ketika aksi jual yang berlebihan hingga pasar menyentuh titik jenuh oversold.
Dari sisi hukum suplay and demand kita dapat menarik kesimpulan bahwa penawaran / penjualan secara berlebihan akan membuat trend berada dalam kondisi bearish dan permintaan/pembelian dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan trend pada kondisi bullish.
Bagi para trader, dengan mengetahui level – level tersebut mereka bisa menentukan posisi yang ideal bagi mereka untuk memasuki pasar sekaligus berfungsi untuk mengoptimalkan profit yang ditargetkan. Namun sebelumnya Anda tentu sudah harus terlebih dahulu memahami bagaimana caranya menentukan level support dan resistance tersebut.
Dengan apa serta bagaimana kita bisa menentukan dimana terciptanya level level support resistance tersebut? Pembahasan selengkapnya akan kita ulas pada artikel minggu depan 😉 don’t miss it………..